Musik Black Metal dan Paganisme

Selasa, 20 April 2010
Quantcast

Black metal adalah salah satu aliran musik yang digemari oleh banyak orang hampir di seluruh penjuru benua, terutama kalangan anak muda. Aliran musik ini adalah aliran musik yang berirama keras dan gaya hidup yang ditawarkan biasanya identik dengan segala hal yang bersifat kekerasan, minuman keras, obat-obatan terlarang, seks bebas dan hal-hal lainnya yang akrab dengan unsur syetan (satanic). Begitu pula dengan cara berpenampilan dari person-personnya yang biasanya berpakaian serba hitam, bertato, banyak pearcing, make up berwarna gelap (gothic), dan masih banyak lagi. Bahkan bisa dibilang mereka sering berpenampilan menyerupai setan. Banyak karakter yang ditampilkan dengan simbol-simbol satanic seperti tanduk, trisula, api, taring, darah, tengkorak, dll.
pentagram
Hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan di benak saya, antara lain sebagai berikut. Sebagai umat beragama, pastinya mengetahui bahwa hal-hal yang ditawarkan oleh aliran musik ini ialah hal-hal yang tidak baik dan dilarang oleh ajaran agama. Tetapi banyak orang yang mempunyai kecenderungan menyukai hal tersebut. Hal ini dapat dengan mudah diterima oleh budaya masyarakat, dan parahnya hal itu dengan mudahnya pula dapat menjadi patokan gaya hidup anak muda. Selain itu juga yang menjadi pertanyaan dalam benak saya adalah apa tujuan dan bagaimana awal terbentuknya budaya yang dibawa oleh aliran musik ini. Saya rasa hal ini patut ditelusuri, dan penting untuk dibagi kepada banyak orang. Maka berikut ini akan saya paparkan penjelasan ringan mengenai hal ini, agar dapat diserap oleh siapa saja yang tertarik untuk mengetahuinya.
Sejak zaman dahulu, di belahan bumi eropa timur, terdapat aliran atau sekte penyembah setan. Komunitas ini mempunyai ritual-ritual yang di luar batas wajar kemanusiaan, misalnya berkumpul untuk berpesta arak dan seks, kemudian adanya pengorbanan nyawa manusia untuk sesembahan mereka—yaitu setan. Walaupun ritual-ritual yang dilakukan tiap sekte berbeda-beda, tetapi pada dasarnya kaum penyembah setan mempunyai pemikiran dasar yang sama. Menurut mereka, segala hal-hal yang diharamkan oleh agama-agama pada umumnya adalah halal bagi mereka. Batasan-batasan dalam ajaran agama hanyalah menyusahkan manusia, padahal manusia mempunyai hak mutlak untuk melakukan apa yang disukainya, yang penting mereka bahagia. Jadi tidak jarang bagi mereka melakukan perampokan dan pembunuhan untuk mencapai apa yang mereka kehendaki. Maka dari itu, menurut paham mereka, setanlah yang patut disembah bukannya Tuhan. Karena Tuhan memberikan banyak batasan yang menyusahkan manusia, sedangkan setan malah menghalalkan hal-hal yang diharamkan agama. Setan tidak melarang manusia melakukan kejahatan, maksiat dan dosa. Bagi orang-orang yang sesat, hal tersebut tentunya menguntungkan dan dapat menimbulkan kesenangan dunia. Itulah sebab adanya sekte-sekte penyembah setan. Karena bagi mereka, SETAN lebih pantas disembah daripada TUHAN.
Mengenai setan apa yang disembah, tiap sekte biasanya berbeda-beda. Di antaranya ada yang menyembah Lucifer, yang dianggap sebagai iblis tertinggi yang dahulu kala diusir Tuhan dari surga karena Adam. Dengan begitu Lucifer telah diperlakukan tidak adil oleh Tuhan. Maka bagi para penyembahnya, Luciferlah yang pantas disembah, lalu mereka cenderung meremehkan Tuhan (agama Tuhan). Maka dari ini, muncul aliran semacam anti-kristus bagi Kristen/katholik. Selain itu ada juga sekte-sekte penyembah dewa-dewa pagan (berhala) sebagai bentuk sikap anti terhadap agama Tuhan (samawi). Biasanya para pemuja dewa-dewa pagan ini terpengaruh ajaran pagan dari mesir kuno, yunani kuno maupun timur tengah, seperti sekte penyembah Baphomet, penyembah dewa Wisnu (dewa penghancur dalam agama Hindu), penyembah dewa matahari, dll.
Sekte-sekte seperti itu biasanya bersembunyi di balik agama-agama tertentu. Di eropa mereka bersembunyi di balik Katholik, di Afrika mereka bersembunyi di balik Protestan, di India mereka bersembunyi di balik Hindu dan di Negara-negara Timur termasuk di Indonesia mereka bersembunyi di balik Islam. Bahkan di beberapa Negara tertentu mereka mempunyai gerejanya sendiri, seperti di Israel ada gereja setan.
Jadi, aliran musik Black metal beserta anak cabangnya—yang kini juga beredar di Indonesia, baik disadari maupun tidak disadari oleh para musisinya sendiri—merupakan salah satu hal yang patut kita beri concern demi perbaikan banyak hal. Misalnya saja pengalihan minat pemuda bangsa, dari musik dan hiburan ditujuka kepada intelektual dan akhlak. Perlu diketahui bahwa dalam hal ini penulis tidak bermaksud bersikap anti ataupun apatis terhadap aliran musik dan musisi black metal beserta cabang-cabangnya. Tetapi mengingat jauhnya pengaruh yang ditawarkan oleh aliran musik dan gaya hidupnya kepada anak-anak bangsa kita, maka di sini penulis semata-mata hanya ingin memaparkan informasi yang berkaitan dengan hal ini. Dan selanjutnya, penulis serahkan sepenuhnya kepada pembaca untuk bersikap terhadap hal ini. Terima kasih.

Read Full 0 komentar

Pontius Pilatus: Dari Pengadilan Kontroversial Sampai Kejatuhan [buku 2]

Sumber:http://wpcontent.answers.com/

Entah bagaimana perasaan Pontius Pilatus jika dia tetap hidup sampai saat ini. Setiap minggu, selama berabad-abad, namanya selalu disebutkan oleh jutaan mulut di dunia dengan perasaan ngeri: “Aku percaya pada….Yesus Kristus yang menderita sengsara di bawah Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan.”  Itulah bunyi kredo [pengakuan iman] yang diucapkan setiap minggu di gereja. Pertanyannya, apakah dia merasa tertuduh karena telah menghukum mati orang yang tidak bersalah? Ataukah justru merasa berjasa karena tindakannya ini justru membangkitkan sebuah agama besar?
Pilatus adalah seorang prefek yang memimpin propinsi Yudea di bawah kekaisaran Romawi.  Pada tahun 33 M, dia mengalami persoalan yang pelik. Mahkamah Sanhedrin, sebuah pengadilan agama Yahudi, baru saja menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang pemuda bernama Yeshu Hannosri [Yesus dari Nazaret]. Menurut hukum agama, setelah divonis mati si terpidana akan diseret ke pojok kita dan ditelanjangi. Anggota Sanhedrin yang mengajukan saksi dan tuduhan atas orang itu mendapat giliran pertama untuk menjatuhkan batu dari atastembok kota. Jika si terpidana belum mati, maka semua anggota Sanhedrin yang hadir wajib melempari dengan batu sampai mati.
Akan tetapi saat itu Yudea berada di bawah kekuasaan Romawi. Menurut ius gladii [hukum Romawi], prefek Yudea wajib memeriksa kembali vonis tersebut. Maka mereka menggelandang Yesus ke hadapan Pilatus untuk memintakan penetapan hukuman mati. Saat mengadakan pemeriksaan, Pilatus tidak mendapatkan kesalahan yang terdapat pada pemuda dari Nazaret ini. Namun Mahkamah Sanhedrin tidak menyerah. Mereka menyusun dakwaan yang membuat Pilatus terjepit dan tak bisa berkelit untuk mengadili Yesus. ” Kami mendapatkan orang ini membahayakan bangsa kami dengan melarang membayar pajak kepada Kaisar Tiberius dan menyatakan diri sebagai Mesias, seorang raja,” kata imam Kayafas kepada Pilatus. Ini adalah dakwaan yang berlapis-lapis. Lapisan pertama, Yesus dituduh sebagai penghasut dan pemberontakan. Kedua, Yesus dituduh menentang pembayaran pajak kepada Kaisar. Ketiga, Yesus dituduh mengangkat diri sebagai raja.
Tuduhan terakhir ini yang paling berat. Menurut hukum Romawi, orang yang memberontak terhadap Romawi harus disalib, diumpankan kepada binatang buas atau dibuang di suatu pulau. Meski begitu, hati kecil Pilatus tetap mengatakan bahwa pemuda ini tidak bersalah. Namun yang membuat Pilatus jengkel, pemuda ini tidak banyak mengeluarkan kata-kata pembelaan. Tiba-tiba muncul celah untuk berkelit. Meski tempat kejadiannya [forum delicti] ada di Yudea, tapi karena pelakunya dari Galelia, maka sesuai asas forum domicili, maka Pilatus melimpahkan perkara ini kepada Herodes Antipas, tetrarka Galilea.
Antara Pilatus dan Herodes Antipas ini terjadi hubungan benci tapi rindu. Sebagai penguasa yang bertetangga, mereka sebenarnya saling curiga, namun dipaksa untuk melakukan aliansi karena memiliki kepentingan yang sama yaitu melanggengkan kekuasaan. Dengan melimpahkan perkara ke Herodes, kelihatannya Pilatus menghormati koleganya, namun sesungguhnya dia sedang melemparkan bola panas ke Herodes Antipas.  Herodes Antipas memeriksa perkara itu dengan antusias sebab dia sudah banyak mendengar tentang Yesus yang melakukan banyak mukjizat. Dia ingin melihat langsung “pertunjukan” mukjizat. Namun kemudian dia harus gigit jari karena sebagaimana di istana Pilatus, Yesus tidak banyak berkata-kata, layaknya domba yang akan dibawa ke pembantaian. Karena kesal, Herodes memutuskan untuk melepaskan hak yuridiksinya dan mengembalikan kasus ini kepada Pilatus.
Mendapat limpahan itu, Pilatus masih berusaha untuk berkelit. Sesuai adat Yahudi, menjelang perayaan Paskah, penguasa membebaskan seorang tawanan. Maka Paulus mengambil Barabas dari penjara. Pilatus lalu mengajukan pilihan kepada orang Yahudi yang mulai memadati istana Pilatus, apakah dia harus membebaskan Barabas atau Yesus. Pilatus sengaja memilih Barabas, seorang penjahat keji, dengan perhitungan bahwa massa akan memilih untuk membebaskan Yesus. Dugaannya meleset! Karena hasutan pemuka agama Yahudi, orang banyak itu justru menuntut pelepasan Barabas.
Pilatus mencoba usaha lain. Dia memerintahkan tentaranya untuk melakukan fustigatio atau hukum cambuk terhadap Yesus. Tujuannya supaya orang banyak timbul belas kasihan sehingga setuju untuk membebaskan Yesus. Usahanya nihil. Massa tetap bergeming dan menuntut hukuman mati bagi Yesus.
Imam Kayafas lalu melontarkan jurus yang mematikan. Dengan santun, Kayafas berkata kepada Pilatus, “Tugas Anda di sini adalah mempertahankan adat kebiasaan kami. Kalau Anda gagal melakukan ini, maka Anda bukan lagi sahabat kaisar.” Meski dilontarkan dengan sopan, namun ucapan ini menohok langsung ke jantung Pilatus.
Tanpa sengaja Pilatus mengusap cincin yang melingkar di jarinya, sebuah cincin pemberian kaisar. Dengan mengenakan cincin ini, dia memiliki hak-hak istimewa. Pilatus menyadari bahwa akhir-akhir ini posisinya sedang terancam. Kaisar Tiberius belum sepenuhnya percaya pada kesetian Pilatus, mengingat Pilatus memiliki hubungan dekat dengan Sejanus, penguasa yang ditumbangkannya. Jika mahkamah Sanhedrin melapor ke Tiberius, maka tamatlah kariernya. Tidak hanya itu, mungkin dia dan keluarganya juga akan ditumpas juga.
Pilatus pun membuat keputusan diplomatis. “Dengarkanlah aku, hai orang-orang Israel!” katanya dengan suara lantang,”Pengadilan ini tidak menyatakan bahwa Yesus dari Nazareth inibersalah, tapi karena Mahkamah Senhedrin menghukum mati, dan karena prefek Roma harus menghormati dan melindungi hukum agama Yahudi, maka orang ini akan disalibkan.” Sesudah berkata demikian, Pilatus membasuh tangan di depan orang banyak. “Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini.”
***
Pilatus mulai melupakan peristiwa penyaliban itu dan fokus pada pekerjaannya. Beberapa bulan kemudian, Pilatus kembali terlibat dengan masalah keagamaan. Kali ini dengan orang yang mengaku sebagai Mesias Samaria.
Berbeda dengan orang Yahudi, orang Samaria hanya mengakui Taurat Musa. Mereka juga membangun Kenisah sendiri di gunung Gerizim. Orang yang mengaku Mesias ini menyatakan bahwa Musa telah menyembunyikan Tabut Rahasia di suatu gua di gunung Gerizim. Karena itu, dia memimpin orang-orang Samaria ke gunung Gerazim untuk menggali tabut. Sesunggunya, “Mesias” ini telah berbohong karena Musa tidak pernah menyembunyikan sesuatu di gunung Gerizim. Musa bahkan tidak pernah menginjakkan kakinya di Palestina, sebelah barat sungai Yordan. Namun kenyataan ini tak dihiraukan orang banyak karena mereka silau oleh janji spektakuler yang dijanjikan oleh sang ‘Mesias.’  Sesungguhnya, mesias palsu ini diam-diam menyembunyikan tabut palsu di gunung Gerizim. Dia menyusun rencana, setelah menemukan tabut, maka dia akan meresmikan diri sebagai penguasa yang disebutnya pemerintahan seribu tahun.
Pilatus memantau pergerakan massa yang berduyun-duyun mendaki ke gunung Gerizim. Setelah dicermati, di antara banyak orang itu, ternyata ada beberapa orang yang membawa senjata. Hal ini perbuatan terlarang menurut hukum Yahudi. Pilatus memerintahkan supaya kelompok itu menyerahkan senjata, tetapi ditolak. Maka terjadilah pertempuran berdarah. Pilatus berhasil menumpas mereka.
Rupanya kasus ini berbuntut panjang. Majelis Samaria mengadukan tindakan Pilatus ini kepada kaisar. Kaisar Tiberius yang memang tidak menyukai Pilatus memakai kesempatan ini untuk mencopot jabatan Pilatus. Selanjutnya, Pilatus dipanggil menghadap pengadilan di istana kaisar Tiberius di pulau Capri.
Pilatus berangkat ke Roma dengan pasrah. Dia merasa riwayatnya sudah tamat. Tidak hanya kariernya, tapi juga nyawanya. Tidak hanya nyawanya, tapi juga nyawa keluarganya. Sesampai di Roma, terjadi perubahan deastis. Kaisar Tiberius yang sakit-sakitan dibunuh oleh Gayus Caligula, anak angkat Tiberius, yang kemudian mengangkat diri sebagai kaisar yang baru. Pilatus lolos dari lubang jarum. Dia luput dari hukuman. Meskipun jabatannya tidak dipulihkan namun dia merasa beruntung karena dia dan keluarganya selamat.
Sayangnya situasi aman ini hanya berlangsung sesaat. Setelah pulih dari gangguan syaraf total, Caligula berubah menjadi monster yang menakutkan. Caligula tidak pernah dididik untuk memimpin. Ia tidak penah memimpin tentara, dan hanya punya sedikit di dalam pemerintahan. Kini setelah dunia berada di bawah kainya, kaisar muda ini teracuni oleh hasrat akan kekuasaan. Dia menyingkirkan orang-orang terdekatnya karena mencurigai mereka sebagai pesaingnya. Calon pesaingnya, Gemellus yang masih remaja itu diracuni. Dia menjuluki dirinya sebagai “Kaisar yang terbaik dan Terbesar.” Dia juga melakukan incest [berhubungan seks dengan saudara kandung]. Dia juga gemar merusak rumah tangga orang lain. Dalam pesta perkawinan temannya, dia melarikan pengantin perempuan ke dalam istana, kemudian “membuangnya” beberapa hari kemudian.
Anggota senat harus berlari-lari di samping kereta jika ingin berbicara kepadanya. Kalau ada orang yang menentangnya, maka orang itu akan dieksekusi dengan perlahan-lahan supaya “korbannya dapat merasakan bawa ia akan mati.” Lalu diakhiri dengan pemengalan kepala di hadapan Caligula yang sedang makan siang.
Caligula juga membuat daftar nama orang yang dianggapnya sebagai ancaman. Ada dua daftar, yaitu “Pedang” dan “Belati.” Orang yang masuk dalam daftar “Pedang” akan dihukum mati di depan orang banyak, sedangkan daftar “Belati” berisi nama orang-orang yang harus dilenyapkan diam-diam.
Kegilaan Caligula ini sudah sangat memuakkan beberapa perwira dan pejabat Romawi. Melalui serangkaian konspirasi, beberapa orang melakukan kudeta dengan membunuh Caligula. Ditemukan tiga puluh tusukan di tubuh Caligula.
***
Munculnya Claudius sebagai kaisar yang baru memberi kesempatan kepada Pilatus untuk pensiun. Dia menikmati masa tuanya dengan membaca tulisab-tulisan filsafat dan sastra. Suatu hari, dia mendapat kunjungan yang mengejutkan. Kornelius, yang pernah menjadi perwiranya, mendadak muncul di rumahnya.
Kornelius menceritakan tentang keyakinannya yang baru. Hal itu bermula dari pertemuannya dengan Petrus, salah satu murid Yesus. Dengan antusias, warga negara Romawi mengisahkan iman yang baru saja dihayatinya, yang berdasarkan pada ajaran Yesus dari Nazaret.
Pertemuannya ini seakan menyingkapkan kembali peristiwa yang sudah lama berlalu. Pilatus kembali teringat sosok Yesus yang dijatuhi hukuman mati. Sementara itu, Procula, isteri Pilatus, terlihat antusias mendengar kisah Kornelius ini. Sesungguhnya, saat suaminya masih beryugas di Yudea, Procula mulai tertarik pada ajaran Yesus. Akan tetapi karena posisi Pilatus yang memangku jabatan penting dalam kekaisaran Romawi, maka dia tidak berani terang-terangan menunjukkan minatnya.
Sejak pertemuannya dengan Kornelius ini, Procula mulai mengikuti pertemuan-pertemuan ibadah yang dilakukan oleh orang Kristen. Sementara itu Pontius Pilatus masih memiliki hambatan atas keputusan yang diambilnya pada masa lalu: Seandaniya dulu Yesus mau berkata-kata membela diri, maka Pilatus tidak akan ragu-ragu untuk membebaskan-Nya. Tapi jika itu yang terjadi  maka apa yang akan terjadi dengan kekristenan? Pilatus berpendapat, seandainya Yesus bukan illahi, maka hidup dan karier Pilatus akhirnya tidak akan menjadi penting. Sejarah akan melupkannya. Akan tetapi jika orang Kristen benar tentang apa yang diyakininya, ia akan mendapat makna yang lebih mendalam. Namun apakah ini cukup menjadi alasan untuk menerima iman itu? Apakah layak? Pertanyaan-pertanyaan itu menjadi pergumulan batin Pilatus.
****
Novel ini memang didasarkan pada sebuah sejarah yang terjadi di tanah Palestina. Akan tetapi novel ini bukan buku sejarah. Dalam menyusun jalinan cerita, Paul L Maier menggunakan berbagai kepingan-kepingan informasi dari berbagai catatan sejarah. Ibarat akan merekonstruksi sebuah candi, Maier mengalami kesulitan karena banyak batu penyusunnya yang telah hilang. Itu sebabnya, dia banyak melakukan tebakan spekulatif yang menghubungkan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain.
Paul L Maier adalah seoran profesor sejarah di Western University, USA. Buku ini merupakan jilid kedua dari buku yang berjudul asli Pontius Pilate.
Dengan membaca buku ini, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih manusiawi tentang Pontius Pilatus. Sebagai penguasa, saat itu dia mengalami kenyataan pelik yang menjepit posisinya. Dia harus berperang melawan hati nuraninya: memilih karier politik atau mematikan rasa keadilan.
Buku yang direkomendasikan oleh Moody Magazine sebagai suplemen Perjanjian Baru ini diakhiri dengan penyajian fakta yang menarik. Pada khotbah masa Pra Paskah, seorang Bapa Gereja awal menyatakan bahwa Pilatus “sudah menjadi Kristen dalam kerinduan hatinya.” Disajikan pula informasi bahwa gereja Ortodoks Yunani telah mengangkat Procula sebagai orang kudus [santa] dan menetapkan tanggal 27 Oktober sebagai peringatan Santa Procula. Sementara itu gereja Etiophia menetapkan 25 Juni sebagai hari “Santo Pilatus dan Santa Procula.”
Read Full 0 komentar

Sistem Kasta Alam Semesta

“Mengenal diri sendiri dan mengenal musuh, seratus kali berperang, seratus kali menang. Mengenal diri sendiri namun tidak mengenal musuh, seratus kali berperang, seratus kali belum tentu menang. Tidak mengenal diri sendiri dan tidak mengenal musuh, seratus kali berperang, seratus kali kalah perang.” Itulah ajaran Sunzi yang paling terkenal. Untuk menyembah Allah dengan benar anda harus mengenal Allah dengan benar. untuk mengalahkan Iblis anda harus mengenal iblis dengan benar. Ada tiga bahkan empat hal yang harus dikenal dengan benar agar manusia dapat menjalani hidup berkelimpahan. Allah, Malaikat, Iblis dan manusia, itulah keempat hal itu. Saya menyebutnya Sistem Kasta Alam Semesta. Sistem Kasta Alam Semesta Theologia Alam Roh
Alkitab memang mengajarkan tentang sistem kasta alam semesta atau kedudukan Allah, manusia, Malaikat dan Iblis di dalam alam semesta ini namun yang diajarkan oleh Alkitab selain tidak jelas juga tidak lengkap. Itu sebabnya Allah lalu membangkitkan para pengkotbah alam roh untuk memyampaikan wahyu baru tentang misteri sistem kasta alam semesta kepada jemaat.
Pengkotbah mantan dukun awalnya adalah pemuja Iblis. Sebagai pemuja Iblis mereka tahu persis semua rahasia iblis dan roh-roh jahatnya. Markas besarnya, kesaktiannya, bala tentaranya baik yang roh maupun yang manusia dan cara mereka menyerang manusia juga jurus ampuh untuk mengalahkan Iblis dan bala tentaranya. Sebagian pengkotbah mantan dukun juga mengajarkan tentang keberadaan arwah-arwah orang mati yang gentayangan. Walaupun tidak berasal dari Alkitab dan bukan wahyu baru dari Allah, namun informasinya dijamin 100% benar. Benar karena berasal dari Iblis sendiri dan telah teruji oleh pengkotbah mantan dukun, baik selama menjadi dukun maupun setelah menjadi orang Kristen.
Pengkotbah arwah adalah pengkotbah alam roh yang percaya adanya arwah-arwah gentayangan di dunia ini. Mereka mengaku memiliki kemampuan untuk mengenali arwah-arwah manusia yang gentayangan di dunia bahkan merasuki tubuh manusia. Mereka juga berkuasa untuk memberitakan Injil kepada arwah-arwah tersebut dan menyerahkan mereka kepada Malaikat untuk diajak ke sorga.
Pengkotbah alam roh, adalah orang-orang yang mengaku mampu ngobrol dengan Allah seolah ngobrol dengan teman. Dengan kemampuan demikian mereka menganggap diri memiliki pengetahuan jauh melampaui apa yang tercatat di dalam Alkitab. Itu sebabnya mereka berani mengoreksi ajaran Alkitab, baik dengan mengedit kata-katanya maupun menafsirkannya sesuai dengan wahyu (rhema) yang mereka terima. Pengkotbah alam roh senantiasa mengajarkan bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang harus dijadikan standard untuk menguji ajaran-ajaran Kristen di dunia ini. Namun, ketika ajaran mereka tidak lulus ujian Alkitab, mereka akan membela diri dengan menuduh orang lain sedang menyebar fitnah dan menantang untuk melihat buah-buahnya. Yang mereka maksudkan dengan buah-buah adalah jumlah orang yang pernah mendengar kotbah mereka dan jumlah buku yang berhasil mereka jual.
pengkotbah alam roh yang mantan dukun disebut juga pengkotbah mantan dukun sedangkan yang percaya pada peginjilan arwah disebut juga pengkotbah arwah. Saya menyebut ajaran para pengkotbah alam roh sebagai Theologia Alam Roh. Tentang sistem kasta alam semesta inilah yang mereka ajarkan:
Sistem Kasta Alam Semesta Perjanjian Lama – Theologia Alam Roh
Iblis adalah malaikat yang memberontak. Dia mengajak sepertiga malaikat bersamanya. Atas kemurtadannya itu Allah lalu membuang Iblis dan roh-roh jahatnya ke dunia. Sejak itulah Iblis menjadi musuh Allah dan selalu berusaha untuk memusnahkan ciptaan Allah, terutama manusia.
Ketika Allah menciptakan Adam dan Hawa iblis berusaha merebutnya, caranya adalah dengan membujuk mereka melanggar perintah Allah. Adam dan Hawa tergoda maka sejak itulah Iblis berkuasa atas manusia. Allah lalu mengusir Adam dan Hawa dari taman Eden maka sejak itulah manusia hidup menderita di dunia.
Karena melanggar perintah maka manusia dikutuk Allah. Banyak orang Kristen yang salah faham, mereka percaya bahwa dikutuk Allah berarti dihukum oleh Allah. Pendapat demikian salah. Allah yang mahakasih mustahil menyakiti manusia. Iblis dan roh-roh jahatnyalah yang menyiksa manusia. Dikutuk Allah artinya dibiarkan oleh Allah untuk disiksa dan dikuasai Iblis. Kutukan Allah diwariskan dari generasi ke generasi, ada yang hingga generasi keempat ada pula yang sampai generasi kesepuluh.
Iblis berkuasa untuk memberikan harta, kedudukan dan ilmu kesaktian kepada manusia yang menyembahnya. Namun semuanya tipuan belaka. Ada tumbal atau kutuk yang harus dibayar untuk semua harta, kedudukan dan kesaktian itu. Kutuk itu umumnya berupa penderitaan yang harus ditanggung oleh anak cucunya. Bentuknya bisa berupa kemiskinan, sakit, gila, tidak memiliki kehendak bebas, mandul, jahat bahkan mati muda. Kutukan Iblis juga diwariskan dari generasi ke generasi, umumnya hingga generasi ketujuh.
Manusia juga bisa mengutuk sesama manusia bahkan mengutuk dirinya sendiri, namanya Kutuk Sumpah Serapah. Ketika seorang manusia mengeluh, “Mati aku!” Itu berarti dia sedang mengutuk dirinya untuk segera mati, itu berarti dia sedang menyerahkan dirinya kepada Iblis untuk dibunuh. Kutukan manusia yang paling dasyat adalah kutukan yang diucapkan ketika seseorang sedang marah. Ketika seorang ibu merasa sakit hati pada anak perempuannya dan memaki, “Gak ada lelaki yang mau sama gadis seperti kamu!” Itu berarti dia sedang mengutuk anaknya untuk tidak menikah, akibatnya, anaknya mustahil menikah, bilapun menikah, tidak akan bahagia. Itulah cara kutuk sumpah serapah bekerja, jadi berhati-hatilah ketika mengutuk, bila harus mengutuk, mengutuklah dengan bijaksana, karena kutuk sumpah serapah sangat dasyat dan tidak terpatahkan.
Ketika seorang janda miskin merasa sakit hati karena anaknya mencela masakannya tidak enak, dan memaki, “kamu pikir ibumu kaya?” bila anaknya mengiyakan, maka kutuk itu akan berlaku, janda miskin itu akan menjadi kaya karena sumpah serapahnya sendiri. Ketika seorang ayah mendapati anaknya menghabiskan hartanya untuk berjudi dan memaki, “Haram jadah!” yang artinya, “Anak haram!” maka dia sedang mengutuk anaknya menjadi anak haram. Cepat atau lambat anaknya akan menjadi anak haram. Saya tidak tahu bagaimana hal itu bisa terjadi, namun itulah yang akan terjadi, sebab itulah yang diajarkan tentang sumpah serapah.
Neraka adalah tempat untuk menghukum orang-orang berdosa yang telah mati. Banyak orang menyangka bahwa Neraka adalah tempat Allah menghukum orang-orang berdosa. Pemikiran demikian salah! Allah yang mahakasih mustahil menyiksa manusia. Iblis adalah raja Neraka. Di neraka Iblis dan roh-roh jahatnya menyiksa manusia-manusia berdosa. Allah menghukum manusia berdosa di neraka, artinya Allah membiarkan manusia berdosa di siksa Iblis di Neraka.
Semua manusia berdosa adalah milik Iblis. Mereka akan disiksa selama hidupnya lalu di disiksa di neraka setelah meninggal. Tidak ada manusia yang mampu melepaskan diri dari cengkraman Iblis apalagi mengalahkan Iblis. Semua manusia akan hidup menderita dan masuk neraka setelah mati.
Iblis adalah penguasa dunia, dia mengendalikan dunia dan manusia-manusia kepunyaannya dari alam gaib dengan sistem pemerintahan yang sangat tertata. Setiap benua, negara, pulau, kota, desa, ada roh penguasanya. Roh-roh penguasa itu disebut roh teritorial. Selain roh-roh teritorial itu, para roh juga terbagi dalam legion-legion menurut kesaktiannya masing-masing. Ada legion santet, legion pelet, Legion susuk, legion jimat, legion gendam, legion hipnotis, legion voodo, legion ilmu kebal, legion ilmu ramal, legion ilmu terawang bahkan mungkin ada juga legion ilmu KUDU. Para roh juga terbagi menurut jenis dosa. Ada roh homoseksual, roh lesbian, roh zinah, roh birahi, roh malas, roh dusta, roh judi, roh bloon, roh keras kepala, roh otak dengkul, roh keledai liar, roh ngantuk, roh bebal, bahkan mungkin ada pula rohani dan rohaya serta rohana.
Itulah Sistem Kasta Alam Semesta Perjanjian Lama. Ketika Iblis berdosa, Allah kehilangan hak ciptaNya! Allah menciptakan malaikat, namun ketika malaikat itu berdosa, dia menjadi musuh Allah dan Allah tidak berkuasa lagi atasnya. Allah menciptakan manusia, namun ketika manusia itu berdosa, dia menjadi milik Iblis dan Allah tidak berkuasa lagi atasnya. Ketika manusia berdosa, Allah kehilangan hak ciptanya. Jangan bertanya, “kenapa bisa demikian?” Karena itu mengandalkan akal namanya. Allah tidak suka orang yang mengandalkan akalnya!
Sistem Kasta Alam Semesta Perjanjian Baru – Theologia Alam Roh
Allah adalah Allah, itu sebabnya kita menyebutnya Allah. Karena kasihNya Allah lalu mengutus Yesus Kristus ke dunia. Yesus Kristus hidup sebagai orang miskin namun sepanjang hidupNya melakukan banyak mujizat dan menunjukkan kuasaNya atas penyakit dan roh-roh jahat. Dia mati disalib namun bangkit pada hari yang ketiga, naik ke Surga pada hari keempat puluh kemudian mencurahkan Roh Kudus kepada murid-muridNya pada hari kelima puluh. Dia berjanji akan membaptis para pengikutnya yang disebut orang Kristen. Melalui kematian dan kebangkitanNya, Yesus menggenapi dua hal utama yang ditugaskan oleh Allah Bapa kepadaNya. Pertama, mengalahkan Iblis. Kedua, menebus manusia dari Iblis.
Iblis adalah Iblis, itu sebabnya dia disebut Iblis. Walaupun Allah sudah menebus manusia darinya namun Iblis pura-pura tidak tahu dan sama sekali tidak mau melepaskan manusia dari cengkramannya. Walaupun Yesus Kristus sudah mengalahkannya, namun dia tetap berprilaku sebagai penguasa dunia. Karena prilaku iblis yang demikian itulah maka walaupun manusia sudah ditebus dan Iblis dikalahkan, namun manusia tetap hidup menderita dan dikuasai Iblis.
Allah itu mahakasih juga mahasabar, itu sebabnya Dia tetap membiarkan Iblis untuk berkuasa. Namun Allah juga mahaadil dan mahatahu, itu sebabnya Dia menemukan jalan untuk membebaskan manusia dari cengkraman Iblis. Walaupun Iblis menganggap dirinya hebat karena dapat menipu Allah dan Yesus Kristus, namun sesungguhnya baik Allah maupun Yesus Kristus tidak tertipu sama sekali, itu sebabnya Ketika masih di dunia, Yesus Kristus sudah mengajarkan bagaimana caranya merampok jiwa manusia dari Iblis serta cara untuk mengalahkan Iblis.


Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu. Matius 12:29

Ayat tersebut di atas mengajarkan cara untuk merampok jiwa manusia dari Iblis. Anda tidak memahaminya? Tentu saja tidak paham sebab anda bukan pengkotbah alam roh yang biasa ngobrol dengan Allah seolah ngobrol dengan teman. Nampaknya, ayat tersebut sengaja di samarkan agar Iblis tidak mengetahuinya. Saya tidak tahu siapa yang pertama kali menemukan misterinya namun saya tahu misteri itu dari pengkotbah mantan dukun, Ev. Daud Tony yang menjuluki dirinya Sang Penginjil Api dan Pdt. Gilbert Lumoindong MTh yang memakai gelar, Nabi Indonesia Yang Terbesar. Ternyata ayat tersebut di atas lengkapnya begini:
Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat (roh jahat) dan merampas harta bendanya (tubuh, jiwa, dan roh orang yang dirasuki) apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu (pelayanan pelepasan). Matius 12:29 – Versi Alam Roh
Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. I Yohanes 4:4
Jangan khawatir bila anda tidak suka dengan istilah merampok jiwa, karena pengkotbah alam roh sudah menggantinya dengan istilah PEPERANGAN ROHANI. Pengkotbah biasa hanya mengajarkan orang Kristen untuk memberitakan Injil. Hal itu karena mereka tidak tahu kebenarannya atau takut kepada Iblis dan roh-roh jahatnya. Memberitakan Injil saja tidak cukup. Tuhan Yesus mau kita merampok jiwa-jiwa dari si Iblis. Kita harus meluruk ke alam gaib, mengikat roh teritorialnya, merampok jiwa-jiwa lalu melakukan pelayanan pelepasan.
Walaupun pemberitaan Injil di Indonesia marak luar bisa namun hanya sedikit orang yang bertobat. Hal itu terjadi karena alam gaib di Indonesia terlalu berkuasa sehingga hanya sedikit orang yang memiliki kehendak bebasnya. Tanpa kehendak bebas, pemberitaan Injil akan sia-sia. Walaupun banyak orang melakukan peperangan rohani di Indonesia, namun alam gaib tetap sangat berkuasa. Hal itu terjadi karena selama ini peperangan rohaninya tidak dilakukan dengan strategi yang benar. Kita harus berani berperang karena Roh yang ada di dalam kita lebih besar dari roh-roh yang ada di dunia ini, namun kita harus melakukannya dengan strategi yang benar agar dapat memperoleh hasil maksimal.
Serangan terbaik di dunia adalah serangan mendadak dengan segenap kekuatan ketika musuh lengah atau tidak menyangka. Itulah yang harus kita lakukan dalam peperangan rohani. Roh teritorial di Indonesia adalah Gadis Selatan. Walaupun mengaku rumahnya di Samudera Indonesia namun sesungguhnya, markas besarnya ada di udara, antara Parang Tritis, Yogyakarta dan Solo. Iblis dan roh-roh jahatnya bekerja dua puluh empat jam, mereka tidak pernah tidur. Dengan kondisi demikian, bagaimana kita dapat menyerang tanpa diketahui? Caranya muda bila kita tahu kekuatan diri sendiri dan kekuatan musuh.
Setiap orang yang terlibat di dalam peperangan rohani pertama-tama harus mengikat roh-roh jahat yang ada di udara. “Dalam nama Yesus, semua roh jahat di udara menjadi buta!” Dengan tengkingan demikian, maka semua roh-roh jahat di udara akan menjadi buta sehingga kita bebas melakukan persiapan. Ada tiga team yang harus dipersiapkan yaitu.
Team PENGIKAT akan bertugas untuk mengikat roh-roh teritorial dan bala tentaranya. Team ini beranggotakan orang-orang yang mendapat anugerah “Pujian dan Doa”. Selain mengikat roh-roh jahat mereka juga harus memuji Tuhan dengan hebat. Pujian selain berfungsi sebagai aba-aba bagi malaikat untuk menyerang alam gaib, juga membuat malaikat semakin kuat, di samping itu, pujian juga akan menggetarkan bahkan menghancurkan pintu-pintu alam gaib.
Team PERAMPOK akan bertugas untuk merampok jiwa-jiwa yang dikuasai Iblis. Anggota inti team ini adalah pengkotbah yang memiliki kuasa kotbah dan kuasa penyembuhan serta kuasa mengusir Setan. Melalui kebaktian penyembahan dan penyembuhan serta pelepasan, mereka akan memberitakan Injil, menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan, dengan demikian, akan banyak orang dimenangkan bagi Kristus.
Team PELAYANAN & PELEPASAN akan bertugas untuk melayani orang-orang yang dimenangkan secara pribadi. Anggota team ini haruslah orang-orang yang memiliki kuasa melayani dan kuasa iman. Orang-orang ini akan membimbing para petobat baru untuk mengerti hak-hak orang Kristen dan cara iblis menyerang, mengakui dosa, mematahkan kutuk dan memutuskan ikatan dengan Iblis, mengusir roh jahat, menumpas barang dan ilmu tumpas, mengklaim janji-janji Allah. Para anggota team pelayanan dan pelepasan inilah orang-orang yang dimaksudkan oleh ayat di bawah ini.
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Markus 16:17-18
Sayang sekali, hingga saat ini masih banyak orang Kristen yang masih mengeraskan hatinya dan tidak mau menerima kebenaran Theologia Alam Roh. Alih-alih mendukung peperangan rohani mereka justru menuduh para pengkotbah alam roh membual. Mereka menutup mata akan jumlah buah-buah yang dihasilkan karena lebih suka memahami Alkitab dengan akal budinya dari pada mendengar suara Tuhan. Sementara itu, banyak gereja-gereja yang walaupun sudah mengerti Theologia Alam Roh, namun masih egois dan menganggap diri sendiri paling diberkati dan dipenuhi Roh Kudus, mereka lebih suka berperang rohani sendiri-sendiri daripada berperang rohani bersama-sama.
Iblis dan roh teritorial serta roh-roh jahat tidak bisa mati, namun mereka bisa diikat dan diusir, caranya adalah dengan menengking mereka dalam nama Yesus. Menengking artinya berteriak dengan penuh wibawa. Bila anda menengking, “Iblis, aku mengikatmu dalam nama Yesus!” maka Iblis akan terikat. Bila anda menengking, “Iblis, dalam nama Yesus, jadilah buta!” maka Iblis tidak akan melihat anda. Bila anda menengking, “Iblis, Dalam nama Yesus, keluar!” Maka Iblis akan keluar.
Roh manusia tidak akan menurut ketika ditengking dalam nama Yesus. Apabila roh seorang dukun merasuki seseorang maka percuma menengkingnya dalam nama Yesus. Yang harus anda lakukan adalah menengking roh jahat yang menjadi sumber kesaktian dukun itu. “Aku ikat roh jahat yang menjadi sumber kekuatan dukun ini di dalam Yesus!” itulah yang harus anda lakukan, dengan mengikat roh jahat itu, maka dukun itu akan kehilangan kesaktiannya. Dia bisa mati, paling sedikit menderita luka dalam yang sangat parah.
Begitupun dengan arwah orang mati, percuma menengkingnya di dalam nama Yesus, dia tidak akan pergi, anda harus menginjilinya, setelah dia bertobat maka malaikat akan menjemputnya ke sorga.
Memang benar, Alkitab hanya mengajarkan bahwa orang Kristen memiliki kuasa untuk mengusir Setan. Secara tersembunyi Alkitab juga mengajarkan bahwa manusia mampu mengikat Setan di dalam nama Yesus. Alkitab sama sekali tidak mengajarkan bagaimana cara menghadapi roh orang hidup dan arwah orang mati yang gentayangan. Namun bukankah Allah memang menyembunyikan misteri itu untuk dibuka pada waktunya? Pada saat Alkitab ditulis, Iblis dan roh-roh jahat belum sesakti sekarang demikian juga roh-roh gentayangan belum sebanyak sekarang. Itu sebabnya kebenaran itu belum dibukakan.
Ada orang yang bertanya kepada saya, “Theologia Alam Roh hanya mengajarkan untuk mengikat roh-roh jahat namun tidak mengajarkan untuk melepaskan ikatan yang telah dibuat, bukankah itu berarti roh-roh yang diikat itu tetap terikat?” Pertanyaan yang bagus. Memang selama ini tidak diajarkan untuk melepaskan ikatan yang telah dibuat, namun sebenarnya ikatan itu secara otomatis terlepas ketika kita menengking, “Dalam nama Yesus Keluar!” Bagaimana mungkin Iblis atau roh-roh jahat itu keluar bila mereka masih terikat bukan? Coba bayangkan, anda adalah pimpinan perusahaan, suatu hari office boy menghadap anda. Anda memberi perintah agar dia duduk! Bukankah dia akan duduk dengan manis? Setelah urusannya selesai, anda memberi perintah, “Lanjutkan pekerjaanmu!” Office boy itu akan berdiri lalu keluar dan melanjutkan pekerjaannya sesuai perintah anda. Hanya orang gila yang akan mendebat anda dengan mengatakan bahwa apa yang anda lakukan salah. Seharusnya anda membatalkan perintah menyuruh office boy itu duduk dengan memerintahkannya berdiri.
Ada orang Kristen yang walaupun bukan sarjana Theologia namun mengaku belajar Alkitab dengan baik dan benar, dia mengejek prilaku orang-orang kristen alam roh dengan pertanyaan, “Bukankah roh jahat yang terikat jauh lebih aman dari pada yang keluar dan bebas merasuki manusia lainnya? Kenapa harus mengusir roh jahat bila mampu mengikatnya?” Saya menyuruh orang itu berdoa minta Roh Kudus mengajarnya agar bisa mengerti Firman Allah dengan baik. Dia kekeh jumekeh minta agar pertanyaannya di jawab. Tuhan menggerakkan hati saya dengan belas kasihan, maka saya mengutip sebuah ayat buatnya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Matius 16:19
Saudara, apakah anda mau masuk surga sambil nenteng-nenteng roh jahat? Apakah anda mau roh jahat ikut masuk surga karena anda masih mengikatnya? Ketika mendengar kutipan ayat tersebut dan penjelasan saya, orang itu tertawa ngakak lalu ngeloyor pergi. Prilaku yang tidak sopan, namun saya berdoa agar Allah mengampuninya karena dia tidak tahu apa yang dilakukannya.
Walaupun Tuhan Yesus sudah mengalahkan Iblis dan menebus manusia dari Iblis, kenapa masih banyak orang Kristen yang tidak menjalani hidup berkelimpahan? Hal itu terjadi karena:
1. Dia tidak tahu bahwa dia memiliki kuasa
2. Ada dosa yang belum diakui
3. Ada kutuk yang belum dipatahkan
4. Ada roh jahat yang belum di usir
5. Ada arwah yang belum diinjili
6. Ada jimat dan ilmu yang belum ditumpas
7. Alam gaib yang terlalu KUAT menguasai suatu daerah
8. Tidak menggunakan kuasa yang dimilikinya
9. Tidak memiliki iman yang cukup untuk melakukan mujizat

Setelah Allah menebus manusia dari Iblis dan Yesus Kristus mengalahkan Iblis, maka manusia memasuki Sistem Kasta Alam Semesta Perjanjian Baru. Iblis tetap menguasai manusia, namun sekarang manusia mampu menyerang bahkan mengalahkan Iblis, caranya adalah dengan melakukan peperangan rohani.
Sistem Kasta Alam Semesta Menurut Alkitab
Allah menciptakan malaikat untuk melayaniNya. Malaikat memiliki kehendak bebas. Mereka bebas memilih tuannya. Salah satu malaikat menjadi sombong dia lalu memilih dirinya sebagai tuan dan membujuk sepertiga malaikat lainnya untuk mempertuan dirinya. Allah lalu menghakimi malaikat itu. Berdosa! Itulah keputusannya. Hukumannya adalah dibuang ke bumi hingga saatnya dibuang ke Neraka. Iblis atau Setan, artinya penantang atau penentang Allah adalah gelarnya. Sejak itulah malaikat itu dikenal dengan nama Iblis atau Setan. Dia berjalan keliling seperti singa yang mengaum-ngaum untuk mencari mangsa yang dapat ditelannya.
Apakah Allah menciptakan Iblis? Benar, apabila yang anda maksudkan adalah makluk yang menyandang gelar Iblis. Juga benar bila yang anda maksudkan adalah gelar yang diberikan kepada malaikat yang mengkhianati Allah. Kenapa banyak Theolog yang mengajarkan bahwa Allah tidak pernah menciptakan Iblis? Karena mereka kawatir anda akan menuduh Allah tidak sempurna karena menciptakan makluk jahat.
Apakah Allah menciptakan dosa? Benar apabila yang anda maksudkan adalah kata dosa. Kenapa banyak Theolog yang mengajarkan bahwa Allah tidak pernah menciptakan dosa? Karena mereka kawatir anda akan menganggap dosa adalah makluk padahal dosa adalah sebuah kata untuk menyebut perbuatan yang melanggar kehendak Allah.
Kenapa Allah tidak langsung memusnahkan Iblis dan roh-roh jahatnya atau melemparkan mereka ke Neraka? Kenapa Allah membuang mereka ke bumi? Saya tidak tahu! Bila tetap harus menjawab, maka jawaban saya adalah, “Mungkin Allah masih menikmati pelayanan mereka walaupun mereka berdosa. Itu sebabnya Alkitab mencatat bahwa Allah membiarkan Iblis mencobai manusia.”
Allah menciptakan manusia untuk mewakiliNya mengendalikan dunia. Pada mulanya Allah menciptakan Adam dari tanah liat lalu menghembuskan nafas ke hidungnya. Ketika Adam kesepian Allah lalu menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam untuk menjadi penolongnya yang sepadan. Manusia menerima mandat Allah untuk menjadi Penguasa Dunia, menaklukkan alam dan berkuasa atas semua binatang. Menaklukan alam dan berkuasa atas binatang adalah sebuah perjuangan.
Allah menempatkan manusia di taman Eden dan memberi perintah agar tidak memakan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Allah mengancam, bila perintahNya dilanggar, maka manusia akan mati. Adam dan Hawa memiliki kehendak bebas. Mereka bebas memilih, TAAT atau MATI!
Iblis menggunakan kesempatan itu untuk mencobai Adam dan Hawa. Alkitab mencatat bahwa yang berbicara dengan Hawa adalah ular, namun Alkitab juga mencatat bahwa yang menggoda Hawa adalah Iblis. Apa yang sesungguhnya terjadi? Apakah ular yang berbicara dengan Hawa adalah ular jadi-jadian atau Iblis yang menjelma menjadi ular? Atau itu adalah ular sejati yang dapat berbicara? Atau itu adalah ular yang dirasuki Iblis? Kenapa Iblis tidak tampil dalam wujudnya sendiri? Bukankah para pengkotbah alam roh yang mengaku pernah bertemu dengan Iblis mengajarkan bahwa Iblis itu ganteng?
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" Kejadian 3:1
Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Kejadian 3:14
Apabila ular yang berbicara dengan Hawa adalah ular jadi-jadian atau jelmaan Iblis, maka kita mau tidak mau harus percaya bahwa Ev. Daud Tony dulu memang memiliki ilmu untuk menjelma menjadi harimau dan banyak dukun lain yang mampu menjelma menjadi babi. Namun Kejadian 3:1 dan dengan tegas mengajarkan bahwa ular itu bukan jelmaan Setan. “Ular adalah binatang yang paling cerdik dari segala binatang” Kalimat itu adalah jaminan bahwa ular yang berbicara dengan Hawa adalah ular sejati. Bila itu adalah ular jadi-jadian alias iblis, maka kalimat yang akan digunakan di dalam ayat tersebut adalah “malaikat” bukan “binatang” dan “ternak”.
Ular adalah binatang, walaupun cerdik namun ia tetap binatang yang tidak memiliki akal budi dan tidak bisa berbahasa manusia. Ular tidak memiliki kemampuan juga tidak memiliki alasan untuk mencobai manusia. Alkitab mencatat, Iblis selain bisa merasuki manusia juga mampu merasuki binatang. Roh-roh jahat, Legion, pernah meminta Kristus untuk merasuki babi. Kenapa Iblis tidak memperlihatkan dirinya ketika menggoda Hawa? Kenapa dia harus merasuki ular untuk mencobai manusia? Mungkin hal itu dilakukan karena dia tidak memiliki kemampuan untuk menampakkan diri kepada manusia?
Walaupun Adam dan Hawa melanggar perintah Allah namun manusia tidak pernah kehilangan mandat sebagai penguasa dunia. Apabila yang diajarkan oleh theologia alam roh benar, karena Adam dan Hawa berdosa maka Iblis menjadi penguasa dunia dan berkuasa atas jiwa manusia, mustahil Allah memberikan perintah tersebut di bawah ini kepada nabi Nuh.
Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi. Akan takut dan akan gentar kepadamu segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan. Kejadian 9:1-2
Sistem Kasta Alam Semesta yang diajarkan Alkitab sangat berbeda dengan yang diajarkan Theologia alam roh. Di dalam sistem kasta alam semesta Alkitab, Alam menunjukkan kedasyatannya sementara manusia mengemban mandat untuk menaklukkannya. Binatang menunjukkan keliarannya sementara manusia mengemban mandat untuk berkuasa atasnya. Alam, binatang dan manusia dignakan digunakan oleh Allah untuk menguji manusia. Ketika Allah menguji atau menghukum, Iblis memanfaatkannya untuk mencobai manusia.
Kebenaran Alkitab Atau Theologia Alam Roh
Handai taulan sekalian, saya bukan penganut Theologia Alam Roh, bahkan secara sistematis saya menentang mereka. Hal itu saya lakukan karena menemukan ajaran-ajaran mereka yang bertentangan dengan ajaran Alkitab. Sebagai orang Kristen kita percaya Alkitab adalah standard kebenaran karena Alkitab adalah firman Tuhan. Semua ajaran Kristen tidak boleh bertentangan dengan ajaran Alkitab.
Namun sebagai orang Kristen kita harus menghakimi dengan adil dengan menjadikan Alkitab sebagai standard kebenaran. Itu sebabnya ketika menentang Theologia Alam Roh, saya, selain mengutip ajarannya juga menyebutkan dengan jelas sumbernya dan siapa yang mengajarkannya, agar semua orang yang membacanya dapat mengujinya sendiri, termasuk orang-orang yang ajarannya saya kutip.
Menurut kisah, pada saat raja Darius berkuasa, sekitar 600 tahun sebelum masehi, di kerajaan Persia bangkit seorang nabi yang bernama Zarathustra. Agama yang diajarkan olehnya disebut Zoroaster. Dia mengajarkan, pada mulanya adalah Ahura Mazda. Ahura Mazda adalah dewa kebajikan, kebaikan dan terang. Ahura Mazda memiliki musuh yang sepadan, namanya Anggara Mainyu. Ahura Mazda dan Anggara Mainyu berperang sejak kekal dan akan terus berperang hingga kekal. Keduanya berperang untuk memperebutkan manusia.
Pada pertengahan akhir abad ketiga, seorang Persia yang menggunakan nama Many, menyatukan ajaran agama Zoroaster, Babilonia, Budha, Hindu, Kristen dan agama-agama lainnya yang ada saat itu. Ajarannya dikenal dengan nama Manicheisme dan berkembang pesat di Mesopotamia, Babilonia, Turkisten, bahkan hingga ke India, Tiongkok dan Tibet. Ajaran utama Manicheisme disebut dualisme kosmos, yaitu adanya dualisme BAIK dan JAHAT yang bertarung dari kekal hingga kekal untuk memperebutkan manusia.
Agustinus yang oleh kaum Katolik disapa Santo Agustinus (387-430) ketika bertobat pada umur 31 tahun, selama 10 tahun terlibat dalam gerakan Manicheisme. Suatu malam dia tidak bisa tidur. Untuk mengurangi perasaan gerahnya dia berjalan-jalan di taman. Ketika sedang asyk menikmati keindahan malam sambil menatap bintang-bintang gemerlapan di langit. Tiba-tiba muncul sebuah kesadaran dibenaknya. Apabila benar ada dua makluk adikodrati yang sama saktinya bertarung, kenapa ada keindahan yang terus terjaga dan ada hukum alam yang terus berulang? Pasti ada suatu kekuatan yang menjaga semua hal itu. Pasti ada suatu kekuatan yang tidak tertandingi yang senantiasa menjaga agar benda-benda langit tetap ada pada tempatnya, matahari terbit pada waktu dan arah yang tetap. Itu saduran bebas kisah Agustinus. Itulah awal mula Agustinus menaklukkan diri dan mempelajari Alkitab dengan cara yang benar, itulah awal mula dia lalu menjadi seorang Theolog besar.
Pada hakekatnya theologia alam roh didirikan di atas kepercayaan Manicheisme, kepercayaan Zoroasterisme, kepercayaan adanya dualisme kosmos. Adanya dua makluk adikodrati yang bertarung hingga kekal. Pertarungan antara Allah dan Iblis memperebutkan alam semesta dan manusia. Allah berusaha menjaga alam semesta dan menyelamatkan manusia sedangkan Iblis berusaha menghancurkannya. Allah berusaha membuat manusia menjadi baik sedangkan Iblis berusaha membuat manusia menjadi jahat. Allah berperang melalui Roh Kudus, malaikat dan orang Kristen sementara Iblis menggunakan roh-roh jahat.
Walaupun berusaha menyangkal namun ajaran para pengkotbah alam roh dari hari ke hari semakin tegas menunjukkan belangnya. Mereka tidak mengajarkan ajaran Alkitab namun ajaran Manicheisme, ajaran Zoroasterisme. Ketika roh jahat mengejawantah (manisfestasi), manusia menjadi jahat ketika Roh Kudus mengejawantah, manusia menjadi baik. Ketika dipenuhi Roh Kudus, manusia menjadi baik, ketika dipenuhi roh jahat manusia menjadi jahat. Untuk mengikatkan diri kepada Allah anda harus menuntut janji-janji-Nya sedangkan untuk melepaskan diri dari Iblis anda harus menyangkalnya. Untuk mendapatkan sesuatu dari Allah anda menggunakan iman sementara untuk menolak sesuatu dari Iblis anda menengkingnya dalam nama Yesus. Itu bukan ajaran alkitab namun ajaran Sesat.
Read Full 0 komentar

GAMBAR dan Rupa Allah

Alkitab mengajarkan, bahwa manusia adalah gambar dan rupa Allah sedangkan Iblis adalah malaikat yang dihukum Allah karena memberontak. Kenapa manusia, gambar dan rupa Allah lebih mempercayai Iblis dibandingkan dengan Allah? Apakah kejatuhan manusia ke dalam dosa adalah pertanda, bahwa Iblis lebih hebat atau minimal sama hebatnya dibandingkan Allah, atau ketidak sempurnaan manusia sebagai ciptaan Allah? Siapa yang harus disalahkan atas kejatuhan manusia tersebut, manusia atau Iblis?

Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Kejadian 1:26

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Kejadian 1:27

Alkitab mencatat, bahwa manusia adalah gambar dan rupa Allah, dalam Alkitab Terjemahan Lama dikatakan, bahwa manusia adalah peta dan teladan Allah. Apa makna peta dan teladan Allah, gambar dan rupa Allah? Mustahil itu berarti, bahwa wujud atau tampang Allah seperti manusia! Karena kita semua tahu, Allah tidak memiliki wujud.

Selama ini, kebanyakan Theolog dan pengkotbah hanya mengajarkan, bahwa gambar dan rupa Allah itu dalam tiga hal, yaitu manusia memiliki roh, akal budi dan hati nurani. Malaikat memiliki akal budi, malaikat adalah roh. Iblis dan roh-roh jahatnya memiliki akal budi, juga memiliki roh. Bukankah malaikat, Iblis dan roh-roh jahatnya juga memenuhi syarat untuk disebut sebagai GAMBAR dan RUPA Allah, PETA dan TELADAN Allah? Tubuh ini bersifat fana, tidak kekal, akan aus dan mati, jelas bukan tubuh wadag ini yang menjadikan manusia gambar dan rupa Allah, sedangkan malaikat, iblis dan roh jahat bukan.

Nah, silahkan memikirkannya dan mencari tahu apa yang dimaksudkan dengan GAMBAR dan RUPA Allah, PETA dan TELADAN Allah? Apa yang membuat manusia istimewa dibandingkan bumi, tumbuhan, binatang, malaikat, roh roh jahat dan Iblis? Kenapa manusia, gambar dan rupa Allah justru lebih percaya pada Iblis daripada Allah?

Seperti yang sudah-sudah, hai hai akan menyatakan pendapatnya setelah 200 klik pada tulisan ini, tulisan itu nanti akan diberi judul, "Sistem Kasta Alam Semesta"

Pernahkah anda mempertanyakan hal ini? Pernahkah anda mencari tahu akan hal ini? Pernahkah anda merasa tidak puas dengan kotbah-kotbah tentang hal ini selama ini? AYO semangat-semangat, berjuang-berjuang! Firman Tuhan katakan, anda harus mengasihi Allah dengan segenap akal budimu!
Read Full 0 komentar

ANTIKRISTUS, KUASA JAHAT

Sabtu, 24 Oktober 2009
1. Julukan “Antikristus”

Dalam Alkitab (PB), label “antikristus” (Yunani: antikhristos) muncul hanya di dalam surat 1 dan 2 Yohanes (1 Yoh .2:18,22; 4:3; 2 Yoh 7). Di dalam surat ini julukan antikristus dikenakan kepada orang-orang yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus, orang-orang yang menyangkal baik Bapa maupun Anak (1 Yoh 2:22),orang- orang yang tidak mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia (“di dalam daging”) (1 Yoh 4:2-3; 2 Yoh 7). Dikatakan bahwa antikristus itu banyak: “Sekarang telah bangkit banyak antikristus” (1 Yoh 2:18). Berdatangannya antikristus menandakan waktu yang terakhir telah tiba (1 Yoh 2:18). Juga ditulis bahwa antikristus-antikristus itu “memang berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita,niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita.” (1 Yoh 2:19).

Jelas, di dalam konteks komunitas Kristen yang menerima surat-surat Yohanes, label antikristus muncul dalam rangka perdebatan dan konflik doktrinal internal. Sebagian orang dalam komunitas itu mengakui kemanusiaan (“kedagingan”) Yesus; sebagian lagi tidak. Kalangan yang tidak mengakui kemanusiaan Yesus memandang Yesus Kristus bukan sebagai manusia sungguh-sungguh. Penjelmaan (“menjadi daging/sarks”) disangkal. Bagi mereka, Yesus itu hanya tampaknya saja manusia, tetapi sebenarnya bukan. Aliran ini dinamakan doketisme (dokein = tampaknya atau kelihatannya). Aliran ini mempertentangkan roh dan materi. Tubuh atau “daging” disangkal dan dicampakkan (sarkofobi = fobi terhadap daging); sedangkan roh disanjung. Oleh kalangan yang menerima kedagingan/kemanusiaan Yesus Kristus, kalangan penganut doketisme dijuluki antikristus, yang di dalamnya roh penyesat bekerja (1 Yoh 4:6).

Dalam Injil Yohanes, muncul julukan “Penguasa dunia” (ho arkhōn tou kosmou toutou) (12:31; 14:30; 16:11) sebagai sosok yang melawan Kristus, yaitu Setan atau Iblis.

2. Kuasa-kuasa jahat (Evil/Satanic Forces)

Meskipun tidak memakai sebutan antikristus, gagasan tentang munculnya lawan- lawan Kristus/Allah ditemukan di bagian-bagian lain Kitab Suci. Lawan Allah/Kristus itu berupa kekuatan jahat (evil) yang melawan Allah dan umat-Nya pada zaman akhir. Gagasan teologisnya begini: sebelum Allah/Kristus mencapai kemenangan akhir dalam mendatangkan pemerintahan atau kerajaan-Nya sepenuhnya, semua kekuatan jahat harus dilepaskan untuk melakukan hal-hal yang paling jahat. Dalam pemikiran Yahudi-Kristen (dalam Alkitab maupun di luar Alkitab) tentang akhir zaman (eskatologi apokaliptik), dalam jagat raya ada dua kekuatan yang bertentangan satu sama lain yang terlibat dalam pertempuran, kuasa kebaikan (good) melawan kuasa-kuasa jahat (evil/satanic forces). Pandangan ini disebut dualisme kosmis. Kuasa jahat ini kuasa adikodrati (supranatural) yang dalam sejarah manusia dipercaya menampakkan diri dalam tokoh-tokoh insani tertentu atau kuasa- kuasa duniawi yang mendatangkan kesengsaraan pada umat Allah pada zaman akhir, yakni zaman di mana Allah akan mendatangkan pemerintahan atau kerajaan-


Nya sepenuhnya. Dalam Perjanjian Baru, penampakan kuasa jahat mendahului kedatangan kembali Tuhan Yesus Kristus.

Ada sekian gambaran Perjanjian Baru tentang kuasa-kuasa jahat ini (kuasa-kuasa antikristus). Berikut ini.

2 Tesalonika 2:1-12

Penulis surat 2 Tes menyatakan bahwa sebelum kedatangan Yesus Kristus (“Hari Tuhan”) akan dinyatakan terlebih dahulu “si manusia durhaka” (Yunani: ho anthrōpos tēs anomias/ho anthrōpos tēs hamartias); “dia yang ditentukan harus binasa” (Yunani: ho huios tēs apōleias atau “anak kebinasaan”) (2 Tes 2:3). Sosok “manusia durhaka” ini digambarkan sebagai lawan yang meninggikan diri di atas Allah, duduk di Bait Allah, dan mau menyatakan diri sebagai Allah. Sosok ini masih belum menyatakan diri karena masih ada yang menahannya. Kelak, ketika waktu yang ditentukan untuknya telah tiba, barulah ia menyatakan diri. Kedatangan sosok manusia durhaka ini adalah pekerjaan Setan yang melakukan pelbagai perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu. Pada waktu si manusia durhaka ini menyatakan dirinya, Yesus ketika Ia datang kembali akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya.

Markus 13

Menjelang kedatangan zaman baru yang diawali penderitaan dan siksaan hebat serta bencana kosmis, mesias-mesias/kristus-kristus palsu (pseudokhristoi) dan nabi-nabi palsu bermunculan dan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat. Pada waktu itu juga akan tampil Antikristus, “pembinasa keji” atau “kekejian yang membinasakan” (13:14; to bdelugma tēs erēmōseōs atau the abomination of desolation/the desolating sacrile-ge) berdiri (estēkota) di tempat yang tidak sepatutnya, yakni di Bait Allah (dalam Matius 24:15 ditulis “berdiri di tempat kudus”). Lukas 21:20 menafsirkan sosok Pembinasa keji itu sebagai pasukan Romawi yang mengepung Yerusalem, memasuki dan menghancurkan Bait Allah (pada tahun 70 M.). Dalam Daniel 9:27; 11:31;12:11 sosok “pembinasa keji” mengacu pada raja Syria, Antiokhus IV Epiphanes yang pada tahun 167 s.M. menajiskan Bait Allah dengan memasang patung Zeus Olympus di dalamnya.

Kitab Wahyu

Dalam Wahyu pasal 12 dimuat penglihatan di langit tentang seorang perempuan, anaknya, dan seekor naga besar (megas drakōn). Naga besar ini memburu perempuan yang sedang hamil itu dan ingin menelan puteranya segera setelah dilahirkannya. Naga besar ini diidentifikasi sebagai “si ular tua”, yang disebut “Iblis” atau “Satan” (ho Diabolos, ho Satanas). Naga ini memiliki kekuasaan yang besar (12:4). Perempuan menggambarkan umat Allah, pertama-tama umat Israel yang darinya Yesus sebagai sang Messias dilahirkan (12:5), kemudian gereja Kristen yang dianiaya oleh naga besar itu (12:13). Setelah terjadi peperangan di sorga, Naga besar itu bersama dengan malaikat-malaikatnya (lihat Ef 6:12) dilemparkan ke bumi. Di bumi Naga besar itu terus memburu perempuan itu (gereja Kristen), tetapi Allah melindungi dan memeliharanya. (12:6, 13-18).

Penglihatan dalam pasal 13 menampilkan dua ekor binatang (thērion) yang masing- masing “keluar dari dalam laut” dan “dari dalam bumi” (bdk. Daniel 7:1-28 tentang penglihatan mengenai empat binatang besar yang menggambarkan empat kerajaan: Babilonia, Media, Persia dan Yunani). Binatang yang keluar dari dalam laut yang


“bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh” menggambarkan kekaisaran Romawi; sedangkan “binatang lain yang keluar dari dalam bumi”, bersama-sama dengan “nabi palsu” (16:13; 19:20), menggambarkan kekuatan besar yang memaksakan penyembahan (kultus) terhadap Kaisar Roma, Caesar Cult (13:12,14,15). Binatang ini mengadakan “tanda-tanda dahsyat” (13:13-14a). Satan, “binatang yang muncul dari dalam laut”, dan “binatang yang keluar dari bumi” (bersama nabi palsu) membentuk “trinitas yang tidak suci” (the unholy trinity).

Binatang yang keluar dari dalam laut itu, Kekaisaran Romawi, mendapatkan kekuatan, takhta dan kekuasaan dari si Naga besar (13:2b). Binatang ini diperkenankan untuk berperang melawan dan untuk mengalahkan “orang-orang kudus” (13:7) (bdk. Daniel 7:21, 25), kendatipun demikian kedaulatan tetap berada di tangan Allah (perhatikan kata-kata kerja pasif dengan Allah sebagai pelakunya pada 13: 7, 10, 14, 15.). Barangsiapa yang tidak mau menyembah binatang ini dibunuh, dan tidak diberikan hak-hak untuk berperan serta dalam dunia perdagangan (kegiatan “membeli dan menjual”). Hanya orang-orang yang pada tangan kanannya atau pada dahinya terdapat nama binatang itu atau bilangan namanya (666) dapat ambil-bagian dalam dunia perdagangan. Gereja Kristen yang menolak menyembah binatang ini (= menolak penyembahan Kaisar Roma) terkena boikot ekonomi. Bilangan 666 adalah bilangan seorang manusia (13:18), yakni Kaisar Nero (abad 1). (Nama Neron Caesar dalam bahasa Ibrani memiliki nilai angka
666. Ada naskah-naskah kuno lain yang memuat angka 616; jumlah ini berlaku untuk nama Nero caesar [dengan huruf “n” tidak dimasukkan]). Sedangkan, pada dahi orang-orang yang percaya kepada Allah dan Anak Domba tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya (14:1). Jumlah orang percaya dari antara suku-suku bangsa Israel itu 144.000 (= 12x12 x1000 ― suatu ungkapan simbolik yang menyatakan kelengkapan sepenuhnya); dilukiskan juga sejumlah “kumpulan besar orang yang tidak dapat terhitung banyaknya” dari antara “segala bangsa, dan suku, dan kaum dan dan bahasa” di bumi berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba (7:4-9).

Pada 16:13-14 dikatakan bahwa dari mulut “Naga besar” (Setan), dari mulut “binatang yang keluar dari dalam laut” (Kekaisaran Romawi) dan dari mulut “binatang yang kedua” (bersama pendamping utamanya, “nabi palsu” [pelayan Kultus Kaisar]) keluar tiga roh najis (bdk. 1 Tim 4:1; 1 Yoh 4:3), yakni roh-roh setan (pneumata daimoniōn) yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib. Roh-roh ini pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia untuk mengumpulkan mereka dalam rangka peperangan pada hari besar, yakni hari Allah Yang Mahakuasa. “Mereka” (yaitu roh-roh setan. Terjemahan Baru LAI keliru memakai kata ganti orang ketiga tunggal, “ia” – lihat 16:16) mengumpulkan raja-raja itu di suatu tempat yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon/Armageddon (= Bukit [har] Megiddo). Karena Megiddo adalah kawasan di mana telah berlangsung peperangan yang menentukan dalam sejarah Israel (bdk. Hak 5:19-20; 2 Raj 9:27; 2 Taw 35:20-24), maka nama Harmagedon dalam Kitab Wahyu menjadi simbol bagi kekalahan akhir kuasa-kuasa jahat. Perang Besar ini adalah perang sang Kristus (“Penunggang Kuda Putih”; “Yang Setia dan Yang Benar”) bersama “lasykar sorgawi-Nya” melawan “binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka” dan berakhir dengan kemenangan Kristus dan pelemparan hidup-hidup binatang itu dan nabi palsu itu “ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang” (sebagai simbol penghukuman Allah) (19:11-
21). Naga besar itu, si Iblis/Setan, ditangkap oleh seorang malaikat; dan ia diikat untuk selama seribu tahun (millennium) dan dilemparkan ke dalam “jurang maut” (=abyss/sheol). Inilah kemenangan Kristus. Jurang maut itu ditutup dan dimeteraikan, supaya Iblis itu tidak lagi menyesatkan bangsa-bangsa (20:1-3). Selama millennium (angka ini simbol untuk kelengkapan dan kesempurnaan


menyeluruh; jangka waktu yang panjang antara diikatnya Setan dan akhir dunia) orang-orang yang percaya kepada Kristus, yang telah meninggal karena kesaksian mereka, hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama dengan Kristus tanpa diganggu oleh tipu daya Iblis (20:4).

Setelah masa seribu tahun itu berakhir, si Iblis dilepaskan dari penjaranya untuk menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, Gog dan Magog (menyimbolkan semua bangsa kafir ― bdk. Yeh 38-39), dan mengumpulkan mereka untuk berperang (20:8). Mereka, dalam jumlah seperti pasir di luat, mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan Kota yang dikasihi (yakni Yerusalem, simbol Gereja semesta/universal). Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka. Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yakni tempat kedua binatang itu. Mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya (20:9-10). Lalu tibalah pengadilan terakhir (20:11-15) dan kedatangan langit baru dan bumi baru dan Yerusalem Baru (pasal 21). Semua ini akan terjadi segera, seperti datangnya “pencuri pada malam hari” (16:15) sebab “waktunya sudah dekat” (1:3; 3:11; 6:11; 12:12; 22:7, 10, 12, 20).

3. Refleksi Kritis

3.1. Antikristus di Kalangan Sendiri

Penulis surat 1 &2 Yohanes memberi label antikristus kepada sesama anggota komunitasnya yang pemahamannya tentang Yesus berbeda. Kalangan yang menolak kemanusiaan Yesus dijuluki antikristus, roh penyesat. Pertarungan sengit memperebutkan supremasi doktrinal telah membuat penulis 1 &2 Yohanes menerapkan julukan antikristus kepada lawan-lawan internalnya.

Sampai pada masa kini, di dalam kekristenan tetap masih dijumpai kalangan yang meremehkan dan melupakan kemanusiaan Yesus, tetapi menyanjung keilahian-Nya. Kristologi doketis (= bahwa Yesus Kristus itu bukanlah manusia; hanya tampaknya saja Ia manusia, tetapi sebenarnya Dia adalah Allah) masih kuat dipegang aliran tertentu dalam kekristenan masa kini. Apakah perbedaan kristologi mengharuskan label antikristus dipakai?

Dalam iklim kehidupan ekumenis gereja-gereja masa kini, di dalam mana dialog dan sikap saling menerima dan menghargai dikembangkan, perbedaan-perbedaan dalam doktrin dan praktek-praktek bergereja tidak perlu membuat pihak yang satu dengan sengit meng-antikristus-kan pihak lainnya. Perbedaan-perbedaan perlu dikenali, bukan disembunyikan, sambil terus-menerus berdialog untuk mencari titik-titik temu yang bisa menjadi landasan kerjasama di dalam gereja dan di dalam masyarakat. Sikap dewasa semacam ini perlu dimiliki gereja-gereja masa kini mengingat perbedaan-perbedaan yang lebih besar lagi akan ditemui ketika mereka memasuki kehidupan dalam masyarakat multireligius.

3.2 Mengenali Stanic Forces pada Masa Kini

Penulis Kitab Wahyu mengidentifikasi negara (kekaisaran) Romawi sebagai antikristus karena kekejaman yang dilakukannya terhadap gereja Kristen yang tidak mau ikut serta dalam penyembahan kaisar (kultus Kaisar). Di belakang tirani manusia dipercaya ada peran kuasa jahat adikodrati semesta, yakni Setan/Iblis. Melawan seorang tiran dipandang sebagai melawan Setan. Kuasa Kristus melawan kuasa Antikristus. Selama sejarah dunia masih berlangsung, selalu terjadi pertempuran antara yang baik dan yang jahat. Kristus yang sudah bangkit


mengalahkan maut, Kristus Pemenang, tidak meninggalkan gereja-Nya. Mereka yang memihak Kuasa kebaikan tidak boleh menyerah; melainkan harus tetap tabah dan beriman. Akan tiba saatnya kuasa jahat dikalahkan untuk selamanya. Inilah amanat Kitab Wahyu, amanat yang kekal.

Siapakah antikristus-antikristus pada zaman sekarang ini? Bagaimana satanic forces bekerja pada masa kini? Berikut ini beberapa butir pengamatan saja yang diformulasikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.

Dapatkah lewat gerakan fundamentalisme keagamaan radikal di dalam setiap agama masa kini kuasa jahat sedang bekerja? Melalui penafsiran-penafsiran “miring” atas Kitab Suci dan tradisi-tradisi, gerakan ini menyelewengkan agama yang benar menjadi agama yang salah. Mengubah agama damai menjadi agama perang. Mengubah agama kasih menjadi agama kebencian. Mengubah teologi yang baik menjadi teologi yang buruk. Memakai terrorisme untuk menimbulkan rasa takut dan kengerian pada penduduk dunia di mana-mana .

Tetapi melabelkan gerakan yang memakai terrorisme sebagai metode dan senjata perjuangannya sebagai “gerakan antikristus” menimbulkan kesulitan juga. Sebab ada juga pihak yang melihat para terrorists sebagai orang-orang yang sedang berjuang untuk membebaskan negerinya (atau negeri lain) dari kekuasaan asing yang terlalu kuat. Osama bin Laden dipandang sebagai gembong teroris, evil man, oleh dunia Barat, tetapi oleh (sebagian) dunia Arab dan Islam dipandang sebagai pejuang yang berprihatin terhadap pergolakan di Timur Tengah. USA menyebut Iran (yang dituduh mensponsori terrorisme dan mengembangkan weapon of mass destruction) sebagai axis of evil; sebaliknya Iran melabelkan USA sebagai the Great Satan. Ini menimbulkan pertanyaan mana evil atau satan yang sebenarnya.

Apakah satanic/evil forces bekerja dalam sistim perekonomian global (kapitalisme) dewasa ini yang sudah terbukti makin memperkaya negara-negara maju (umumnya Kristen) dan makin mempermiskin negara-negara terbelakang/berkembang? Penafsiran dan penerapan Kitab Wahyu yang keliru telah menyebabkan aliran-aliran tertentu kekristenan masa kini mengaitkan aktivitas-aktivitas komersial tertentu (misalnya pemakaian kartu kredit) dalam sistim perekonomian Barat modern dengan angka 666. Ironisnya, yang menafsirkan demikian ini juga memiliki dan menggunakan kartu kredit. Menyatunya negara-negara Eropa (Barat) dalam Uni Eropa dilihat sebagai pengejawantahan dari binatang yang keluar dari dalam laut yang “bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh” dari Kitab Wahyu Yohanes.

Apakah melalui ideologi-ideologi chauvinistic (rasa kebangsaan yang berlebihan) yang mendorong orang melakukan genocide, serta militerisme, evil power juga sedang bekerja?

Adakah satanic forces bekerja di belakang kesulitan-kesulitan besar yang belum lama berselang (lima sampai sepuluh tahun terakhir ini) hingga kini harus ditanggung gereja-gereja di Indonesia? Bagaimana untuk masa depan?

4. Penutup

Mempercayai adanya satanic forces atau kuasa antikristus yang bekerja di belakang pelbagai bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan bisa membuat orang melupakan manusia-manusia konkret pelaku-pelaku kejahatan itu sendiri, dan mengabaikan sistim-sistim dan struktur-struktur dalam masyarakat yang memungkikan kejahatan dilakukan. Bila demikian, kepercayaan pada adanya setan-setan telah memperbodoh


dan memenjarakan orang. Menengking setan (eksorsisme) pada diri seorang individual tidak akan membuat masyarakat lebih aman dan adil. Setan kejam yang bercokol dalam struktur-struktur dan sistim-sistim masyarakat dan dunia itulah yang sebenarnya harus ditengking. Kepercayaan pada adanya satanic forces yang bekerja di dalam dunia manusia akan bermanfaat jika kepercayaan ini makin mendorong orang-orang beriman untuk terfokus melakukan analisis-analisis sosial dalam memerangi pelbagai bentuk kejahatan di dalam struktur-struktur dan sistim-sistim masyarakat. Ora et labora.
Read Full 0 komentar
 
Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger

© Newspaper Template Copyright by BLAK METAL AND MORE | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks